Lilypie 1st Birthday Ticker

19 December 2007

Hasil Medical Check-Up

Di perusahaan tempat gw kerja, semua karyawannya diwajibkan untuk mengikuti medical check-up setiap 2 tahun sekali. Kecuali untuk karyawan yg telah berumur lebih dari 40 tahun, wajib 1 tahun sekali. Dan tahun ini giliran gw..

Karena assignment di Singapore kemarin, gw ga bisa ikutan medical check-up bareng-bareng. Akibatnya gw nyusul, langsung test di Rumah Sakit St. Carolus (temen-temen yg lain melakukan check-up di kantor). Hari Sabtu (8 December 2007), ditemani istri dan surat pengantar dari perusahaan, gw siap melalukan medical check-up.

Hari ini, Jum'at (19 December 2007), barusan gw ambil hasilnya dari HRD. Dan.. OMG!! Kira-kira gini nih kesimpulan hasilnya dari dokter.

Kesimpulan :*** KESEHATAN CUKUP ***
- Obesitas (Hehe.. Ya.. Emang agak 'berlebih' sih)
- Color Blind
(Sebenernya Partial Color Blind. Gw masih bisa lihat warna kok)
- Hiperkolesterolemia (Ga ngerti. Mgkn artinya 'kelebihan kolesterol' kali ya?)
- Hiperuricemia (Yg ini mgkn artinya 'kelebihan zat uric' kali ya?)
- Refraksi Anomali (Ini rabun jauh (miopi) gw kayaknya)

Anjuran:
- Diet rendah lemak, rendah purin (Gimana caranya ya?)
- Olahraga teratur (Damn! Better start right now..)
- Konsul Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Hmm.. Ini mgkn karena capek)
- Konsul Dokter Spesialis Mata -> Ganti Kacamata (Minus gw naek lagi kali ya?)
- Vaksinasi Hepatitis B 3x (What?)
Cukup 'serem' ya hasilnya? Walau sebenernya gw kadang ga pernah memperhatikan dengan detail isi dari medical check-up sebelum2nya. Tapi ya.. Mulai kali ini, mgkn gw harus ikuti anjuran-anjuran dari dokter di atas. Terutama diet dan olahraga.. I need this one.. Gw harus keluar dari berat '1 kuintal' ini.

Yup! Jika bukan kita yg merawat badan kita ini, siapa lagi?

18 December 2007

ERP (Electronic Road Pricing) di Jakarta?

Kemaren sore, gw nonton berita di salah satu stasiun televisi swasta, ERP (Electronic Road Pricing) akan mulai diberlakukan di Jakarta mulai 'sometime' di 2008. Sistem ERP ini akan menggantikan sistem 3 in 1 yg sudah diaplikasikan selama 12 tahun, dan dianggap kurang efektif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

Apaan sih itu ERP? Gw pertama kali mendengar istilah ERP ketika gw di Singapura. Jadi, klo gw jelasin dengan kalimat gw sendiri seperti ini. Ada gerbang yg gede (sensor) yg akan mendeteksi setiap mobil/motor yg melewati gerbang itu. Jika kita melewati gerbang itu pada suatu waktu tertentu, maka kita diharuskan membayar sejumlah uang tertentu. Bayarnya gimana? Sistemnya akan secara automatis mengurangi sejumlah uang yg ada di dalam cash card kita. Cash card ini bisa kita isi ulang jika nominal di dalam cash card sudah habis (seperti layaknya pre-paid simcard). Cash Card ini akan kita masukkan ke dalam In-vehicle Unit (IU). IU inilah yg dideteksi oleh gerbang ERP. Jadi setiap mobil/motor di Singapura, harus punya IU. Sistem ERP ini juga digunakan ketika kita ingin parkir di Mall atau Kantor.

Ketika gw nonton kemaren di tv, sistem ERP ini disimulasikan seperti layaknya Tol. Dimana ada loket dan gerbang penutup. Loket ini diperuntukkan untuk membayar ERP secara manual, jika dalam nominal dalam IU tidak mencukupi untuk melewati gerbang. Tidak sama seperti sistem ERP di Singapura. Yg gw bayangkan dengan sistem gerbang ini, mmm... bukannya makin lancar tapi makin macet karena mobil-mobil pasti mengantri untuk membayar ERP. *sigh* Pusing ya?

Berita laen yg gw denger, jumlah yg harus kita bayar untuk memasukki daerah ERP ini kira-kira sekitar 6-8 ribu rupiah. Lumayan ya? Ya.. Mungkin dengan ini mereka berharap agar jumlah pengguna mobil pribadi berkurang. Atau... Ada yg bilang, ini artinya hanya orang-orang yg kaya saja yg punya mobil.

Apapun itu, gw harap setiap keputusan dari Gubernur DKI Jakarta itu sudah dipikirkan masak-masak dan dieksekusi dengan planning yg baik. Jangan seperti Busway yg asal main bangun koridor tapi kualitas tiap koridor sangat memprihatinkan. Belum lagi jalur Busway yg asal bangun dan tanpa rambu peringatan/petunjuk yg sangat membahayakan untuk kendaraan lain.

14 December 2007

Zamzar - Free Online File Conversion

Sering kesulitan untuk mencari software untuk mengkonversi suatu file ke dalam bentuk format yang lain? Mengubah file PDF menjadi format .doc (Word) atau .xls (Excel/Spreadsheet)? Atau mungkin mengubah .mp3 menjadi .aac atau .wma?

Software konversi ini banyak tersedia dan banyak macemnya. Biasanya, kita memerlukan software yg berbeda untuk masing-masing jenis konversi (dokumen, audio, atau video). Belum lagi harga tidak banyak software-software yg seperti ini gratis tersedia di download di Internet. Paling banter, kita hanya bisa mendownload trial software yg hanya dapat digunakan dalam periode waktu tertentu dan batas waktu tertentu.

Hari ini, setelah baca dari detik.com, ada artikel yg menerangkan tentang cara mengkonversi file PDF ke format Doc. Dan ternyata, cara yg digunakan adalah menggunakan online file conversion. Online? Iya. Jadi, instead of kita mendownload software, malah kita mengirim (baca:upload) file yg akan kita konversi ke mereka, melalui sebuah website. Nama website tersebut adalah Zamzar.


Caranya pun cukup gampang. Gw coba jelasin step-by-step, walau pun sebenarya petunjuk di website sudah jelas dan sangat user friendly.

  1. Buka website http://www.zamzar.com/
  2. Tentukan file yg akan dikonversi. Hanya exstension-extension tertentu yg saat ini di-support oleh Zamzar. Tapi walau demikian, extension yg umum digunakan biasanya ada di website ini. Yg jelas, website ini mendukung konversi untuk 5 kategori format, yaitu: Document, Image, Music, Video, dan Compressed. Untuk lengkapnya, refer ke page ini. Ada bisa memasukkan lebih dari satu file yg akan dikonversi, maksimal 5 files. Tapi jika registrasi di website ini dan membayar $7-$49 per bulan, kita bisa sekaligus mengkonversi sampai maksimum 15 files.
  3. Setelah itu, tentukan jenis extension hasil akhir dari konversi. Pilihan extension ini tergantung jenis format dari file yg akan dikonversi. Jadi file dengan format Audio file hanya bisa dikonversi menjadi extension Audio yg lainnya, tidak bisa dengan format Video.
  4. Setelah itu, masukkan alamat e-mail anda. Dengan alamat e-mail ini, Zamzar akan memberi link download untuk file hasil konversi.
  5. Setelah memasukkan alamat e-mail, klik "Convert". Lalu proses konversi dimulai.
Gw udah coba sendiri. Dan untuk proses konversi dari PDF ke .doc ternyata tidak memakan waktu yg cukup lama. Untuk mengkonversi 10 halaman PDF, dalam waktu kurang dari 1 menit, Zamzar langsung mengirim e-mail ke gmail gw. Walau setelah gw buka file doc-nya tidak bisa diedit, karena memang file PDF yg gw pake native-nya bukan document, melainkan hasil scan. Jadi dalam file hasil konversi, mereka mengasumsikan ini adalah foto/hasil scan.

Fiture laen yg menurut gw ga kalah kerennya adalah, kita bisa memasukkan alamat url tertentu, lalu website ini akan mendownload dan mengkonversi ke ekstension tertentu. Fitur ini amat berguna jika kita mendownload video dari Youtube (.flv) dan mengkonversi ke file video yg laen seperti (.mpg).

Kelebihan Zamzar - Free Online File Conversion:
  1. Multi format, bisa meng-konversi document, audio, video dan compressed file.
  2. Tidak perlu men-download dan menginstall program
  3. Gratis (maksimum ukuran file 100MB, jika punya file lebih dari itu harus registrasi/bayar)
  4. Bisa download dari url tertentu dan lalu mengkonversi ke dalam extension tertentu.
Kekurangan Zamzar - Free Online File Conversion:
  1. Harus punya akses internet yg baik, lebih lagi jika file yg ingin dikonversi berukuran besar. Dial-Up user? Kayaknya sulit deh.
  2. Untuk data-data yg confidential, lebih baik jangan pake cara ini.

12 December 2007

Hati-hati dgn Rambu Lalu Lintas Baru

Buat yg biasa bawa mobil/motor di Jakarta. Harap berhati-hati ketika jalan. Apalagi klo melihat rambu baru seperti di samping. Sepintas rambu di samping ga ada bedanya dengan rambu-rambu penunjuk jalan pada umumnya. Trus, apa menariknya postingan ini klo rambunya biasa aja. Eiiitsss.. Tunggu dulu. Klo lu perhatiin, di bawah tulisan Blok M ada tulisan "22 - 06 KHL". Apaan tuh?

Ternyata eh.. ternyata.. KHL adalah kepanjangan dari 'Kecuali Hari Libur'. Jadi maksud rambu di samping, belok ke kanan ke arah Kuningan & Blok M hanya diperbolehkan setelah pukul 22.00 (10 malem) sampai 6.00 pagi keesokan harinya, kecuali hari libur.

Rambu model baru ini, menurut imel yg saya terima, digunakan untuk menggantikan rambu 'dilarang belok kanan, kecuali..... Menurut imel ini juga, rambu-rambu serupa seperti ini juga sudah dipasang di daerah Menteng, Blok M, dan Pondok Indah. Si penulis imel berbaik hati menyebarluaskan imel ini setelah doi kena tilang oleh polisi karena dia juga tidak mengerti arti dari rambu ini.

Thank you mas, jasa baik anda tidak akan kami lupakan. Untuk yang laen... Waspadalah!! Jika tidak, 50 ribu melayang.. Hehehe.. :)

11 December 2007

Telkomsel PeDe v.s. XL Bebas

Tanggal 10 Desember kemaren, Telkomsel meluncurkan program baru yg diberi ngaran Simpati PeDe. Diklaim Telkomsel, PeDe ini bisa dibilang percaya diri, bisa juga akronim 'Per - Detik' sesuai dengan scheme tarif yg baru dari Telkomsel khusus untuk Simpati PeDe ini. Maksudnya, dengan scheme ini, ketika menelepon sesama pelanggan Telkomsel, kita di-charge Rp 25 /detik untuk 1 menit pertama, dan mulai detik ke-61 kita dikenakan charge Rp 0,5/detik, dan ini flat tanpa pembulatan waktu per-30 detik.

Menurut gw sih ini adalah reaksi Telkomsel atas perang tarif yg marak dilakukan antar provider telekomunikasi nirkabel yg mungkin sudah sering kita lihat iklannya di televisi. Gw ga inget siapa yg mulai perang tarif ini. Tapi yg paling ketara adalah perang tarif antara XL (Rp 1/detik) dan Mentari Indosat ('katanya' Rp 0/detik) untuk kategori GSM dan antara Esia dan Fren untuk kategori CDMA.

Karena siang ini gw ga banyak kerjaan, gw iseng pengen ngebandingin antara tarif Telkomsel PeDe dengan XL Bebas. Kenapa Mentari Indosat dan CDMA ga gua masukkin? Karena gw agak kurang ngerti dengan sistem tarif Rp 0/detik dari Mentari (mungkin next time gw update termasuk Mentari) dan CDMA gw bedakan karena 'menurut' gw agak susah bandingin 'apple-to-apple' CDMA dan GSM. Karena jenis Handphone-nya beda, kualitas suaranya beda, daerah layanannya beda jauh, dll.

Oke, mulai dari XL. Sistem tarif XL menurut website XL adalah sebagai berikut.


Ternyata, tarif murah XL bebas itu juga ada 'terms & conditions'-nya. Tarif murah di atas hanya berlaku untuk di Sumatera, Jawa Barat, Sukabumi, Cianjur, Serang, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Untuk daerah lain seperti Jabodetabek, Bali & Lombok, dan Sulawesi beda lagi. Untuk lengkapnya bisa refer ke website XL.

Untuk Simpati PeDe, menurut website Telkomsel, skema tarif yg ditawarkan adalah untuk menelpon sesama Telkomsel, Rp 25/detik untuk 1 menit pertama dan Rp 0,5/detik dimulai dari detik ke-61.

Sepintas menurut gw, XL masih lebih murah untuk pemakaian telephone yg relatif tidak lama. Karena tarif satu menit pertama (untuk Simpati) jauh lebih mahal 2,5 kali lipat dibanding tarif dua menit pertama (untuk XL). Tapi untuk pemakaian yg relatif lama, pasti Simpati akan lebih murah, karena tarif murah Simpati 50% lebih murah dibanding XL. Tapi pertanyaannya seberapa lama kita menelpon sehingga tarif Simpati akan lebih murah dari XL?

Gw udah siappin grafik / chart di atas. Klo dilihat, Simpati PeDe akan lebih murah ketika kita memakai lebih dari 800 detik (tepatnya 780 detik) atau kurang lebih 13 menit. Uuu.. lama juga ya?

Keputusan akhir? Ya.. terserah anda.. Wong ini cuman postingan iseng mengisi waktu yang kosong.. Hehehe..

10 December 2007

Jangan lupa titipan kakak ya?

Yuhuuuuu.... Besok adek gw yg paling kecil dan paling sering nampang di blog ini akan pulang ke Indonesia. Tak lupa, gw nitip oleh-oleh (barang) yg sebenarnya memang gw pengen beli tapi ga kebeli-beli sampai akhir masa tugas gw di Singapore.

Gw nitip game Nintendo Wii yg judulnya Boogie. Hehe.. Boogie adalah jenis music game. Dalam memainkan game ini, kita bisa melakukan gerakan dance dengan wiimote atau karaoke dengan microphone yg sudah termasuk dalam paket penjualan. Seru kan? Kemaren minggu juga gw langsung dapet approve dari istri, karena doi sendiri tertarik liat cara maen game ini di video-video di Youtube. Hehe..

Selaen itu gw juga coba nitip Wii Zapper, buat maen game Ghost Squad. Hehe.. Asik lho.. Lumayan sembari nunggu harga Time Crisis 4 + Guncon3 yg reasonable (atau mungkin second) di Indonesia. Tapi Wii Zapper ini belum pasti juga sih.. Gw lupa berapa harganya kemaren waktu liat-liat di Funan. Tapi klo harganya masih mahal, ya.. mungkin laen kali aja beli Wii Zappernya.

Selanjutnya, wishlist gw untuk aksesoris Wii akan bertambah ketika Wii Fit sudah bisa dibeli. Liat aja gmana serunya maen wii dengan Wii Fit



Hehe.. Jadi ien siap aja menerima titipan-titipan laen dari kakak. Heheh.. Tenang.. Semua pasti diganti cash. :)

07 December 2007

Slruuuuup....


Terinspirasi dari postingan sebelumnya tentang Pempek Panggang, gw pengen nunjukkin adek gw yg walau tubuhnya paling kecil diantara kami bertiga, tapi nafsu makannya tidak kalah besar. Hehehe.. Coba liat, betapa lahapnya doi ketika melahap western food di sebuah stall di daerah kampusnya.. Nyummmy...!! :)

05 December 2007

Polisi oh.. Polisi...


Entah kenapa, dari dulu gw paling males berurusan dengan yg namanya Polisi. Setiap polisi tegak di persimpangan jalan atau di pinggir jalan, yang terlintas pasti 'pikiran-pikiran buruk'. Hehe.. Gw pribadi sih belum punya pengalaman buruk dengan Polisi sih.., yah.. paling buruk juga paling ditilang polisi di Bandung gara-gara gw nerobos lampu merah. Bayar deh 10rb (untung ada kartu mahasiswa). Cerita tilang yg laen itu ketika gw bawa mobil 'mantan pacar' gw di daerah Kosambi, Bandung. Ga liat rambu ga dilarang masuk, langsung aja masuk. Tanpa ba-bi-bu, sang polisi sudah menunggu di depan jalan (kayak jebakan sih menurut gw). Yah.. melayang lagi duit gw. Hehe.. :)

Baru dapet dari sebuah milis.. Ada yg 'nekat' ngerekam tingkah negatif polisi ini dan di-broadcast di Youtube. Memalukan? Memang... Tapi beginilah adanya keadaannya di sini. Jeleknya lagi, mentang-mentang yg ditilang itu bule, jadi polisi seperti 'memanfaatkan' sekali ketidaktahuan bule ini.



Gimana? Eneg juga ya? Yah.. Semoga kedepannya Polisi kita makin beradab.. Amiiiinnn..

04 December 2007

My Gadgets

Gadgets termahal yg pernah gw beli sampai hari ini ada 2. Yaitu Nikon D80 dan laptop ASUS gw. Hehehe.. Ini saking mahalnya, mikir buat belinya ga sekali-dua kali. Sampai-sampai adek gw yg selalu nemenin gw liat gadget ini jengkel sendiri. "Ini mau dibeli atau ga sih?" Hehehe..

Gw dari dulu selalu pengen punya kamera sendiri. Tapi ngga pernah terpikir pengen punya kamera DSLR. Kamera DSLR ini sudah lama lihat dan tahu. Tapi belum pernah nyoba, karena ga semua orang suka kamera ini karena harganya relatif mahal. Hingga suatu saat, adek gw beli kamera Nikon D70. Uuuu.. Second sih.. Tapi bagus kok...

Gw coba.. Mmm.. enak juga ya? Gambarnya juga fantastis jika dibanding dengan kamera P&S (Point and Shoot). Tapi, seperti gw bilang sebelumnya, karena harganya sangat mahal, jadi untuk beberapa waktu, gw cuman bisa memonitor harga kamera DSLR ini dari website-website kamera. Hehe.. Website yg biasa gw kunjungi jpckemang, tokocamzone, dpreview dan forum-forum fotografi seperti fotografer.net dan clubsnaps. Sambil memantau harga, gw juga belajar banyak dari website-website dan forum-forum ini tentang fotografi.

Sampai akhirnya, keluar Nikon D80, yg merupakan improvement dari Nikon D70. Karena gw pernah pake D70, jadi D80 merupakan kamera inceran gw. Beruntung gw dpt assignment di Singapore, jadi bisa deh kebeli kamera ini. Huhuhu...

Gadget kedua gw, laptop ASUS. Hehe.. Cara gw milih laptop sih gampang. Apa VGA cardnya dan processornya? Karena jeroan pada laptop ga gampang di upgrade jadi gw pengen laptop yg punya spesifikasi setidaknya masih bisa bertahan at least minimal 3 tahun kedepan. VGA card dedicated gw pilih juga karena gw juga pengen bisa maen game di laptop. Walau memang, VGA card laptop dan desktop ga bisa dibandingin, karena di laptop, karena didesain untuk mobile, jadi power dari VGA card harus dibatesin. Ga lucu kan, 10 menit maen game, batere laptop langsung habis.

Setelah dua gadgets ini, mungkin dalam jangka waktu yg agak lama ga akan beli gadget lagi. Karena prioritas gw sekarang adalah cari 'tempat berteduh' untuk gw dan istri. Hehehe.. :)