Lilypie 1st Birthday Ticker

18 December 2007

ERP (Electronic Road Pricing) di Jakarta?

Kemaren sore, gw nonton berita di salah satu stasiun televisi swasta, ERP (Electronic Road Pricing) akan mulai diberlakukan di Jakarta mulai 'sometime' di 2008. Sistem ERP ini akan menggantikan sistem 3 in 1 yg sudah diaplikasikan selama 12 tahun, dan dianggap kurang efektif untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.

Apaan sih itu ERP? Gw pertama kali mendengar istilah ERP ketika gw di Singapura. Jadi, klo gw jelasin dengan kalimat gw sendiri seperti ini. Ada gerbang yg gede (sensor) yg akan mendeteksi setiap mobil/motor yg melewati gerbang itu. Jika kita melewati gerbang itu pada suatu waktu tertentu, maka kita diharuskan membayar sejumlah uang tertentu. Bayarnya gimana? Sistemnya akan secara automatis mengurangi sejumlah uang yg ada di dalam cash card kita. Cash card ini bisa kita isi ulang jika nominal di dalam cash card sudah habis (seperti layaknya pre-paid simcard). Cash Card ini akan kita masukkan ke dalam In-vehicle Unit (IU). IU inilah yg dideteksi oleh gerbang ERP. Jadi setiap mobil/motor di Singapura, harus punya IU. Sistem ERP ini juga digunakan ketika kita ingin parkir di Mall atau Kantor.

Ketika gw nonton kemaren di tv, sistem ERP ini disimulasikan seperti layaknya Tol. Dimana ada loket dan gerbang penutup. Loket ini diperuntukkan untuk membayar ERP secara manual, jika dalam nominal dalam IU tidak mencukupi untuk melewati gerbang. Tidak sama seperti sistem ERP di Singapura. Yg gw bayangkan dengan sistem gerbang ini, mmm... bukannya makin lancar tapi makin macet karena mobil-mobil pasti mengantri untuk membayar ERP. *sigh* Pusing ya?

Berita laen yg gw denger, jumlah yg harus kita bayar untuk memasukki daerah ERP ini kira-kira sekitar 6-8 ribu rupiah. Lumayan ya? Ya.. Mungkin dengan ini mereka berharap agar jumlah pengguna mobil pribadi berkurang. Atau... Ada yg bilang, ini artinya hanya orang-orang yg kaya saja yg punya mobil.

Apapun itu, gw harap setiap keputusan dari Gubernur DKI Jakarta itu sudah dipikirkan masak-masak dan dieksekusi dengan planning yg baik. Jangan seperti Busway yg asal main bangun koridor tapi kualitas tiap koridor sangat memprihatinkan. Belum lagi jalur Busway yg asal bangun dan tanpa rambu peringatan/petunjuk yg sangat membahayakan untuk kendaraan lain.

0 comments: