
Walau demikian, gw ga akan bahas tentang direktur PLN ini dan problematik logistik dari batubara ini. Karena yg bikin gw tertarik adalah komentar dari Pak Pekik A. Dahono. Untuk informasi tambahan saja, Pak Pekik ini adalah salah satu dosen di Teknik Elektro ITB (sekarang namanya STEI ITB - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB). Gw pribadi pernah ngambil salah satu kuliah yg diajar beliau, yaitu Elektronika Daya (ELDA). Beliau mengajar kuliah ini bersama dosen lain, yaitu Pak Agus Purwadi. Gw inget banget karena, kalo ga salah, gw satu-satunya yg dapet A di kuliah ini waktu itu. Kenapa bisa dapet A? Karena kebetulan soal-soal di UAS adalah tidak lain bahan yang gw pelajari waktu Kerja Praktek. Hehehe..
Kembali ke komentar Pak Pekik, beliau bilang bahwa "Lebih mudah menghemat 1 MW dibanding membangkitkan 1 MW energi listrik. Artinya, orang pulau Jawa harus melakukan penghematan energi listrik secara serius. Saya lihat orang pulau Jawa masih banyak melakukan pemborosan, dan banyak cara untuk menghemat. Alasan tidak mau menghemat klasik kok. Kalau listriknya murah, kenapa mesti menghemat? Jadi pokok permasalahannya ada di subsidi. Kenapa listrik di pulau Jawa harus disubsdi?" Mungkin sering denger promosi PLN untuk menghemat listrik dengan cara mematikan 2 titik lampu (yang tidak digunakan tentunya) setiap harinya. Bayangkan jika setiap rumah di Jawa & Bali melakukan penghematan ini, maka daya yg kita hemat adalah sebesar 762.5 MW (dengan asumsi jumlah pelanggan PLN Jawa & Bali adalah 30,5 juta - data 2004. Jawa & Bali adalah adalah daerah konsumen terbesar listrik di Indonesia). Masuk akal kan logika menghemat listrik lebih mudah daripada membangkitkan?
Gimana caranya menghemat listrik / energi? Banyak..!! Antara lain saran yg dikemukakan Pak Pekik,
- TV plasma/LCD atau monitor LCD mengkonsumsi energi 25% dibanding TV atau monitor tabung. Screen saver bukanlah energy saver.
- Simpan air panas di termos, jangan pakai dispenser.
- Kulkas modern mengkonsumsi energi 20% dibanding kulkas generasi 1980-an.
- Penggunaan VSD (Variable-Speed Drive) pada pompa dan fan jauh lebih hemat menggunakan energi dibanding pengaturan dengan valve atau throtle. Dalam banyak kasus, waktu payback kurang dari 2 tahun.
- Total owning cost (TOC) lampu hemat energi hanya 20% dari TOC lampu pijar konvensional.
0 comments:
Post a Comment